Wednesday, March 12, 2008

Heboh bakteri pencemar susu

Beberapa waktu yg lalu, para ibu dikejutkan dengan beredarnya berita bahwa para peneliti Institut Pertanian Bogor menemukan adanya Enterobacter sakazakii dalam susu formula & bubur bayi. Berita tersebut didasarkan pada hasil penelitian terhadap beberapa merk susu formula dan makanan bayi yang beredar dari tahun 2003 - 2006. Dari 22 sample susu formula ada 5 yg terkontaminasi (22,73%) dan dari 15 sampel bubur bayi ada 6 yg tercemar ES (40%). Berita tersebut cukup menghebohkan, apalagi dengan tidak adanya kejelasan yg pasti tentang merk-merk susu yg menjadi obyek penelitian.

Terlepas dari adanya pro dan kontra tentang hasil penelitian tersebut, sebenarnya E. sakazakii telah ditemukan pada tahun 1958, ketika terjadi 78 kasus bayi dengan infeksi menginitis di berbagai tempat.
E. sakazakii adalah suatu kuman jenis gram negatif dari family enterobacteriaceae, yg dikenal dng nama yellow pigmented Enterobacter cloaceae.
Meskipun infeksi karena bakteri ini sangat jarang, penyakit yg ditimbulkannya sangat berbahaya, hingga dapat mengancam keselamatan jiwa. Diantaranya neonatal menginitis (infeksi selaput otak pada bayi), hidrocefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan), sepsis (infeksi berat), dan necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna). Untuk beberapa kasus lain juga dilaporkan adanya infeksi saluran kencing.

Infeksi otak yg disebabkan krn E. sakazakii dpt mengakibatkan infark atau abses otak (kerusakan otak) dng bentuk kista, gangguan persyarafan yg berat & gejala sisa gangguan perkembangan.

Gejala yg dapat terjadi pada bayi atau anak diantaranya adalah : diare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi tampak kunging, kesadaran menururn (malas minum, tidak menangis), mendadak biru, sesak hingga kejang.

Sambil menunggu kejelasan berita yg cukup menghebohkan beberapa ibu hingga mereka harus merasa perlu mengganti susu formula anak mereka dengan susu beras (tajin). Berikut ada beberapa tips yg bisa digunakan untuk menangkal bakteri, termasuk E. sakazakii :
  • Prioritaskan penggunaan ASI bagi para bayi. Bayi berumur 6 bulan ke bawah sangat dianjurkan untuk menjalani ASI eksklusif.
  • Lakukan sterilisasi sebelum dan saat penyajian susu formula atau makanan bayi. Caranya dengan merebus botol susu plus dotnya, dan menyiram peralatan makan bayi dengan air panas sebelum digunakan.
  • Seduhlah susu yang akan disajikan dengan air mendidih sebagian, aduk, lalu campurkan dengan air hangat bersih hingga pas dengan takaran. Air mendidih tidak memberi kesempatan pada bakteri untuk hidup.
  • Jika menggunakan air dispenser, lakukan perawatan kebersihan dispenser secara rutin.
  • Cuci tangan ibu atau anak sebelum makan atau minum.
  • Jangan membuat jeda terlalu lama antara penyiapan susu dengan pengkonsumsiannya. Jika selama 4 jam susu belum/tidak habis, sebaiknya dibuang.
  • Hindari memberi makan bayi sambil berjalan-jalan. Ini untuk mencegah tercemarnya makanan atau susu dari paparan bakteri di udara.
Selama ini Siy Mas Lintang ga ada masalah dengan susunya.. Semoga ga ada masalah juga dengan para malaikat kecil yg lain.. (amien..)
Mas Lintang juga udah belajar menyukai minum selain susu..dari mulai juice, syrop dan juga teh..
Kayak iklan ajah..apapun makanannya, minumnya teuteup teh botol sosro...qiqiqi

O ya..1 lagi.. Usul buat pemerintah...
Jangan anggap kekhawatiran masyarakat itu sbg hal yg remeh, 'just peanuts'..gitu..
Anak-anak kan generasi penerus kita..buanyyyyaaakkk loooo yg harus diperhatikan..kesehatan kan cuma sebagian bidang yg harus dicermati... Klo semua mau belajar dari hal yg kecil, pasti juga mau dong belajar buat hal yg lebih besar...

No comments: